Desa Duda Timur merupakan daerah wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal, domestik dan mancegara, terletak di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Daerah ini  terletak ± 3 km dari desa Selat dan dapat ditempuh dalam waktu 10 menit serta dari ibukota Kabupaten Karangasem, Duda Timur berjarak ± 20 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu 45 menit dengan menggunakan kendaraan umum. Sedangkan dari ibukota provinsi Bali – Denpasar, daerah wisata Duda Timur memiliki jarak ± 65 km dari pusat kota Denpasar.

Pedesaan ini berada pada ketinggian 569 meter di atas permukaan laut. Adapun potensi alam yang dimiliki oleh Desa Duda Timur ini seperti daerah dataran, perbukitan, perkebunan serta didukung dengan adanya air terjun, membuat daerah ini memiliki berbagai daerah wisata yang bermuatan budaya dan spiritual.

Pengalaman yang menarik juga akan dirasakan oleh pengunjung dapat menikmati pemandangan indah Gunung Agung (Udaya Parwata). Letaknya dominan perbukitan didukung oleah pemandangan yang mengarah ke laut lepas, Dermaga Padang Bai, Pelabuhan Cruise Tanah Ampo Manggis dan Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Beberapa obyek wisata Desa Duda Timur sedang dikembangakan masih alami, antara lain objek wisata Bukit Putung, wisata alam air terjun Jagasatru di Dusun Pateh serta perkebunan buah Salak hampir ada di setiap dusun.

Desa Duda Timur memiliki wisata alam air terjun Jagasatru yang terletak di Dusun Pateh. Lokasi menuju air terjun tersebut harus melewati jalan sepeda motor atau jalan kaki sambil menikmati kesejukan desa. Hingga sampai tujuan, pengunjung melewati sekitar 200 tangga, air terjun yang masih alami diapit oleh bukit, didominasi oleh pepohon Aren.

Obyek wisata air terjun Jagasatru mulai dikunjungi wisatawan lokal, domestik dan mancanegara sejak tahun 2009. Sementara ini  bagi pengunjung belum diberikan tarif resmi kepada para pegunjung, hanya menyedikan kotak sukarela. Dana yang diperoleh secara sukarela digunakan untuk menjaga lingkungan sekitar.

Keberadaan air terjun Jagasatru merupakan ikon desa, termasuk potensi unggulan. Dalam pengembangan obyek itu merupakan implementasi kearifan lokal bernilai universal "Tri Hita Karana" atau hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama dan manusia dengan libgkungan.

Sedangkan penamaan air terjun Jagasatru yang berasal "jaga" artinya menjaga dan "satru" artinya musuh. Untuk itu, air terjun Jagasatru sebagai sumber penjaga kesehatan, keselamatan dan awet muda.

Wisatawan juga akan menikmati keindahan pemandangan  Banjar Dinas Putung dan Juwuk Legi. Daerah Putung pengunjung akan menemukan para perempuan secara berkelompok membuat kerajinan ate sesuai pesanan pembeli.